Penelitian Sejarah Pendidikan Islam di Mandar

Rp0.00

Munculnya pendidikan Islam tidaklah lepas dari lahirnya agama Islam itu sendiri. Pendidikan Islam terjadi ketika Nabi Muhammad saw. diangkat menjadi Rasul di Mekah pada tahun 610 M dan beliau sendiri menjadi gurunya. Sejarah pendidikan Islam sampai saat ini adalah merupakan kelanjutan dari bentuk dasarnya beberapa ribu tahun yang lalu atau sekitar 1420 tahun lamanya.

1 Allah swt. telah memerintahkan kepada Nabi Muhammad agar mengajarkan ilmu pengetahuan, alam semesta beserta isinya. Sesuai dalam QS. al-‘Alaq/96: 1-5.
Terjemahnya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaraan Kalam (Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

2 Berdasarkan ayat di atas, memberikan keterangan kepada Nabi Muhammad SAW. Agar mengajarkan pengetahuan kepada manusia melalui akal dan penelitian secara ilmiah. Perintah ini dijadikan dasar bagi Rasulullah menjadi pendidik bagi ummatnya. Sehingga ilmu pengetahuan dapat terus dikembangkan sampai sekarang ini.

Category:

Description

Struktur sosial keagamaan masyarakat Pambusuang mengenal tiga kategori tokoh agama yaitu Annang Guru, Puang Imang, dan Ustadz/Muballig, Annang Guru adalah tingkat tertinggi. Seorang dikatakan Annang Guru apabila dia memiliki kemampuan keagamaan yang mumpuni, pandai membaca kitab-kitab kuning dan mengajarkannya kepada orang lain. (artinya, meskipun kemampuan membaca kitabnya bagus tetapi tidak diaplikasikan dalam pengajian, tidak dapat disebut Annang Guru). Annang Guru merepresentasikan kelompok cendekiawan, agamis, dan moralis. Annang Guru dapat berfungsi sebagai imam dan ustadz sekaligus.

Puang Imang atau imam adalah pempimpin salat di masjid yang diangkat oleh masyarakat, dan Ustadz adalah penceramah. Puang Imang dan Ustadz yang tidak memiliki kemampuan membaca kitab tidak dapat disebut Annang Guru. Namun dalam masyarakat biasanya para imam, ustadz, dan muballig kadang-kadang disebut juga Annang Guru,64 kemungkinan ini ditujukan untuk tanda penghormatan sebagai pelayan publik.